Archive for 2016

Kualitas Jaringan Ponsel Tercepat ?

Mengapa sih Jaringan Ponsel terkadang berubah dari G,E,3G,H,H+ ataupun 4G LTE ( Bagi pengguna 4G) padahalkan tujuan kita menggunakan untuk akses internet. Apa sih Perbedaan Jaringan Ponsel G,E,3G,H,H+ dan 4G LTE ? Apakah kecepatannya berbeda atau gimana ? Perbedaan Jaringan Ponsel G,E,3G,H,H+ dan 4G LTE
Sinyal Ponsel tersebut merupakan suatu indikator status sinyal di daerah anda dan kecepatan internet juga mempengaruhi semakin tinggi sinyal semakin cepat akses internet kita. Bagaimana kita mengetahui bahwa sinyal Ponsel kita kuat atau cepat ? Yang mana lebih cepat antara G,E,3G,H,H+ dan 4G LTE ? berikut ulasannya.

Untuk lebih jelasnya, berikut tabel kecepatan maksimal dari berbagai macam teknologi diatas
Secara TEKNIS
perbedaan kecepatan 2g 3g 4g lte
Source : androidauthority.com

Berdasarkan pengalaman saya, Berikut penjelasanya :

Kecepatan 2G di Indonesia : Download 10 - 24 KB/s, Upload 2 - 15 KB/s
Kecepatan 3G di Indonesia : Download 24 KB - 1 MB/s, Upload  20 - 512 KB/s
Kecepatan 4G di Indonesia : Download 500 KB - 4 MB/s, Upload 256 KB - 1 MB/s

Data diatas murni dari pengalaman saya menggunakan HP Android & Symbian (Samsung Galaxy W, Lenovo A6000+ dan Nokia E5). Mungkin data diatas hanya gambaran kecepatan yang sebenarnya dan Kecepatan di setiap lokasi & Operator yang digunakan pasti berbeda - beda, tidak mungkin sama. Saya hanya mengambil kecepatan terendah dan kecepatan tertinggi yang pernah saya raih ketika menggunakan 2 operator tercepat di indonesia.

Kenapa di Iklan menggembar gemborkan kecepatan hingga 150Mbps ? tetapi kenyataanya hanya beberapa MB saja? perlu kalian ketahui bahwa satuan MBps beda dengan Mbps.
MBps (MegaByte per second) sedangkan Mbps (MegaBit per second).

1 Byte = 8 bit
Jadi 150 Mbps = 150/8 = 18.75 MB/s

18.75 MB/s itu kecepatan Maksimal/Teknis dan bukan kecepatan sebenarnya di lapangan karena kecepatan internet tergantung lokasi, geografis, kekuatan sinyal, performa handphone kita dan berbagai faktor lainya.



Dan biasanya Satuan ukuran file yang kita download di internet itu menggunakan MB bukan Mb. Jadi itu sebabnya kita merasa tertipu dengan kecepatan yang tertera di kartu perdana atau di iklan. Padahal iklan tidak menipu, hanya kita saja yang tidak mengerti perbedaan satuan diatas.

Kesimpulannya :
Kecepatan dari jaringan ponsel juga dipengaruhi oleh handphone yang digunakan dan daerah apakah tempat kita sudah mencakup area 4G atau tidak.

Sumber :
http://www.septian.web.id/2016/01/perbandingan-kecepatan-2g-3g-4g-lte.html

Pilih Lampu Pijar vs Lampu Hemat Energi ?



Salah satu upaya penghematan lampu tidak terlepas pada satu hal yang sangat penting, yaitu menentukan jenis lampunya. Pilihlah lampu yang paling tepat. satu hal yang perlu kita ketahui, watt besar tidak berarti lampu tersebut lebih terang, tapi watt besar sudah pasti berarti biaya pengoperasian (tagihan listrik) lebih mahal
Untuk memilih lampu, ada beberapa kriteria yang perlu kita ketahui, antara lain :
a. Color temperature (temperature warna)
ct.jpg
Merupakan warna cahaya yang diterima ketika melihat ke sumber cahaya. Temperature warna ini membuat kita seolah-olah merasakan kehangatan suatu ruangan. Tiap lampu memiliki temperature warna yang berbeda (dilambangkan dengan Kelvin (K)). Setiap lampu yang memiliki temperature warna yang sama akan memiliki tampilan warna yang sama. Semakin tinggi tingkat temeperatur warna suatu lampu, suasana ruangan yang ditimbulkan akan semakin dingin. Berikut merupakan table color temperature :
tabel-ct.jpg
Apa perbedaan tampak objek yang kita lihat di bawah sumber cahaya yang memiliki temperature warna yang berbeda? Perhatikan gambar berikut :
ct1.jpg
Jadi, untuk ruangan yang perlu suasana penuh kehangatan (kamar, ruang keluarga) gunakan lampu yang termasuk pada criteria warm. Sedangkan untuk tempat kerja, sebaiknya gunakan lampu dengan kategori cool.
b. Color rendering (renderasi warna)
render1.jpg
Renderasi warna merupakan efek cahaya pada objek yang ditangkap mata, yang ditimbulkan oleh cahaya (symbol : Ra). Semakin besar renderasi lampu suatu warna, warna objek yang terlihat oleh mata akan semakin mendekati warna aslinya, atau bahkan semakin baik.
render.jpg
Color temperature dan color rendering pada sebuah lampu dapat kita ketahui karena biasanya tertulis pada lampu.
tabel-2.jpg
tabel perbandingan renderasi warna dan temperatur warna dari beberapa lampu
tabel-ct-rc.jpg
c. Lumen output (lumen)
Merupakan jumlah cahaya yang dikeluarkan setiap detiknya oleh sumber cahaya. Biasanya, untuk jenis lampu yang sama, semakin besar watt-nya, semakin tinggi lumen outputnya. Semakin besar lumen output, berarti semakin terang warna yang dihasilkan.
d. Efficacy (lumen/watt)
Merupakan konsumsi listrik untuk dapat mengeluarkan banyaknya cahaya dari lampu. Perbedaan lampu hemat energy dan lampu pijar terletak pada efficacy ini. Lampu hemat energy 5 watt memiliki kuat terang yang sama dengan lampu pijar 25 watt. Berarti, untuk menghasilkan kuat terang yang sama, lampu pijar memiliki daya yang jauh lebih kecil, ini berarti kita menghemat konsumsi daya, yang berarti penghematan listrik.
tabel-efficacy.jpg
e. Life time (hours)
Life time atau umur lampu berpengaruh pada seringnya kita mengganti lampu. Lampu hemat energy biasanya memiliki umur lampu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan lampu pijar.
Berikut merupakan table perbedaan lumen output, efficacy, dan umur dari beberapa jenis lampu :
tabel-2.jpg
tabel-3.jpg
Selain itu, lampu hemat energy memiliki bentuk yang kompak dan sama ukurannya dengan lampu pijar, sehingga dapat dipasang di semua jenis downlight. Yang membuat lampu hemat energy membutuhkan energy yang lebih sedikit adalah karena lampu HE memakai ballast elektronik. Ballast elektronik ini berfungsi sebagai pembatas arus sehingga energy listrik yang diambil oleh lampu tersaring ballast dan tidak langsung menuju ke kawat pijar lampu. Hebatnya, teknologi yang ada pada ballast elektronik mampu memancarkan cahaya yang sama ternagnya dengan lampu biasa.
Harga lampu hemat energy memang memiliki harga yang lebih mahal disbanding lampu pijar biasa, berkisar antara Rp.17.000 – Rp.100.000, tergantung pada jenis dan ketahanan lampu. Memang pada awalnya memerlukan modal yang lebih besar, namun keuntungan dapat dirasakan dari keawetan dan kebutuhan daya yang lebih rendah untuk satu tingkat ternag yang dihasilkan.
Sumber :
https://prestylarasati.wordpress.com/2008/03/30/lampu-hemat-energy-vs-lampu-pijar/

Samsung Galaxy S6, Apple iPhone 6, Apple iPhone 6 Plus Tahan lama mana ?

Berbagai rumor mengenai Samsung Galaxy S6 semakin deras mengalir menjelang hari-hari peluncuran resmi. Salah satu yang cukup menjadi sorotan adalah kapasitas baterai S6 (2.550mAh) yang lebih kecil dibandingkan pendahulunya versi S5 (2.800mAh).


Pihak Samsung mengklaim bahwa baterai pada S6 memiliki kekuatan yang sama dan bahkan lebih baik meskipun berkapasitas lebih kecil. Hal ini berkaitan dengan beberapa faktor seperti prosesor S6 yang diklaim dapat bekerja lebih efisiden serta beberapa perbaikan pada sistem operasi terbaru Android 5.0 Lollipop.
Namun di samping faktor internal tersebut, bagaimana dengan kekuatan baterai S6 jika dibandingkan dengan pesaing utamanya Apple iPhone 6 dan iPhone 6 Plus?
Berdasarkan tabel perbandingan yang dirilis oleh PhoneArea.com, S6 memiliki kekuatan baterai di atas rata-rata jika dibandingkan dengan iPhone 6. Namun untuk beberapa poin, S6 masih berada di bawah iPhone 6 Plus. Tabel perbandingan tersebut mengkalkulasikan kekuatan baterai pada Wi-Fi browsing, LTE browsing, Video dan Music playback.


Tabel tersebut menjelaskan segi ketahanan baterai untuk Wi-Fi browsing, S6 dan iPhone 6 Plus memiliki ketahanan sama yaitu 12 jam. Untuk poin LTE browsing iPhone 6 Plus lebih unggul dengan 12 jam, sedangkan S6 hanya 11 jam. iPhone 6 Plus juga masih diunggulkan untuk ketahanan Video playback selama 14 jam dan Music playback selama 80 jam.

Sumber : 
http://www.techno.id/gadget/perbandingan-baterai-galaxy-s6-iphone-6-dan-iphone-6-plus-1503318.html

Tabel Bahan Bakar Motor Honda Sesuai Kompresi Mesin

     Pemilihan bahan bakar akan mempengaruhi umur mesin pada kendaraan bermotor. Penggunaan dan pemilihan bahan bakar akan dapat menambah usia mesin motor, membuba tarikan omtor lebih ringan dan membuat mesin motor menjadi leih awet. Namun pada kehidupan sehari-hari banyak dijumpai para pengguna sepeda motor terutama jenis baru yang menggunakan kompresi tinggi mengantri untuk mengisi bahan bakar di pompa bensin dengan jenis bahan bakar yang tidak sesuai. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, dari masalah ekonomi masing-masing pemilik motor ada juga yang banyak tidak mengetahui jenis bahan bakar cocok dengan sepeda motornya.
     Pada tulisan ini akan memberi pengetahuan kepada pengguna kendaraan bermotor mengenai jenis bahan bakar apa yang sesuai dengan jenis sepeda motornya terutama sesuai dengan kompresi mesinnya.

Pengertian Nilai Oktan

Nilai oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Semakin tinggi angka oktan, semakin besar tekanan yang dibutuhkan bahan bakar untuk terbakar. Jika bahan bakar oktan rendah digunakan di mesin yang dirancang untuk oktan tinggi, bahan bakar bisa meledak atau menyebabkan ketukan hebat yang bisa merusak mesin. Agar awet, pemilik kendaraan harus menggunakan bahan bakar dengan oktan sesuai yang rasio kompresi mesin motor.
Berikut daftar tabel jenis bahan bakar dan nilai oktannya :


Jenis Bahan BakarNilai Oktan / RONRasio Kompresi Ideal Penggunaan
Premium887-9 : 1
Pertalite909-10 : 1
Pertamax9210-11 : 1
Pertamax Plus9511-12 : 1
Shell Super9210-11 : 1
Shell V-Power9511-12 : 1
Performance 929210-11 : 1
Performance 959511-12 : 1

Pengertian Rasio Kompresi Mesin

Rasio kompresi pada mesin pembakaran adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil. Ini adalah spesifikasi mendasar bagi hampir semua mesin pembakaran umum. Dalam mesin piston, rasio yang dimaksud adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah dan volume ruang bakar saat piston berada di titik mati atas. Semakin tinggi nilai rasio kompresi akan semakin bagus karena pemampatan campuran bahan bakar dan udara yang semakin kuat akan berdampak :

  • menimbulkan tekanan

  • tenaga mesin lebih besar tapi diikuti juga dengan suhu yang lebih tinggi.
  • Disinilah fungsi dari oktan yang terkandung dalam BBM. Semakin tinggi nilai oktan, maka bahan bakar semakin susah terbakar. Sebaliknya jika bahan bakar beroktan rendah, maka akan meledak terlebih dahulu karena panas mesin, bukan karena percikan api dari busi.


    Pengaruh Rasio Kompresi Mesin Pada Pemilihan Bensin
    Dianjurkan mengisi bensin yang disesuaikan dengan nilai rasio kompresi mesin motor. Semakin rendah nilai oktan maka bensin semakin lambat terbakar dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi akan berakibat bensin lebih sulit menguap atau penguapan rendah. Dari hal inilah bensin yang gagal terbakar akibat oktan terlalu rendah dapat menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
    Sebagai contoh, bahan bakar dengan kadar RON 88 atau premium hanya ideal dikonsumsi untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9 ke bawah. Pertalite yang memiliki RON 90 untuk kendaraan berasio kompresi 9-10. Di atas itu, untuk 10-11 cocok memakai RON 92. Sedangkan rasio kompresi 11-12 lebih pakai pakai RON 95.
    Tabel Bahan Bakar Ideal Motor Honda Sesuai Rasio Kompresi Mesin

    Berikut daftar tabel kebutuhan bahan bakar sesuai rasio kompresi :
    Jenis Motor Honda
    Rasio Kompresi Mesin
    Bahan Bakar
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,5 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    11 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    11,3 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    11 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    10,7 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    10,7 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    Kharisma
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    Kirana
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    Legenda
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    9,1 : 1
    Pertalite
    9,5 : 1
    Pertalite
    9,5 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    10,6 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    10,6 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,5 : 1
    Pertalite
    11,3 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,2 : 1
    Pertalite
    Supra Fit
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9,3 : 1
    Pertalite
    9 : 1
    Premium / Pertalite
    10,7 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    9,2 : 1
    Pertalite
    9,5 : 1
    Pertalite
    11,0 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    10,6 : 1
    Pertamax / Shell Super / Performance 92
    11 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    11 : 1
    Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95
    9,5 : 1
    Pertalite
    Win
    9 : 1
    Premium / Pertalite

    - Copyright © The Magnificent lillon - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -