Archive for October 2016
3M vs Vkool vs Solar gard
Kaca film memiliki banyak fungsi, fungsi utamanya adalah mengurangi cahaya matahari yang masuk sehingga kita tidak terlalu silau atau panas, lalu ada juga untuk menjaga privasi, meningkatkan keamanan juga sebagai fungsi kaca film.
Dan masalahnya ada banyak orang yang masih bingung memilih kaca film untuk gedung atau mobilnya mana yang bagus, padahal hal ini jusru penting loh. Jangan sampai kita asal milih, dan mendapatkan kaca film yang palsu. Kali ini kita akan membahas tentang perbandingan kaca film 3m vs Vkool vs Solar gard. Tentu ketiga pilihan tersebut penggunaanya bagus, tetapi kita harus tetap memilih kaca film mana untuk sesuai kebutuhan kalian.
artikel ini di buat untuk meyakinkan para pemilik mobil dalam memilih kaca film yang akan dipakai untuk mobilnya.
Kaca film yang terkenal adalah merk 3M loh, dan kaca film 3M ini juga mempunyai banyak jenisnya yang perlu kamu ketahui loh, jenis-jenisnya antara lain:
- Kaca film 3M black beauty, kaca film yang sering dipakai. kaca film yang dapat menolak panas hingga 75%, oh iya tetapi setiap persentasenya beda tolak panas. 3M Black Beauty 80% menolak panas hingga 75% sedangakn 3m Black Beauty 60% menolak panas hingga 65%. sedakan kaca film 3M black Beauty 40% menolak panas mencapai 50%. kaca film termasuk kaca film dengan harga yang murah tetapi kualitasnya yang baik.
- Kaca film 3M crystalline ini memiliki warna hitam merah, kaca film ini dapat menolak panas sampai 99% tetapi kaca film ini hanya buat depan saja ya karena kaca film ini hanya memiliki kegelapan 20% dan 40% saja.
2. V-KOOL
Kaca film V-KOOL merupakan salah satu merek premium dan telah menjadi pilihan utama di Indonesia. V-KOOL menyediakan kaca film dengan pencahayaan terbaik untuk keamanan berkendara, dan menolak panas matahari secara maksimal.
V-KOOL 40% kaca film yang memberikan proteksi terhadap panas matahari loh. Pada kaca film yang biasa, panas akan diserap kabin sehingga dapat merusak dashboard mobil.
Sedangkan V-KOOL 70 dengan kegelapan 20 persen memberikan Visible Light Transmittance terbesar loh, tentu menyediakan pencahayaan terbaik untuk keamanan berkendara.
3. Solar Gard
Solar Gard merupakan kaca film satu-satunya di dunia yang mendeklarasi Produk Lingkungan (EDP) loh yang secara ilmiah membuktikan dengan mulai dari pembuatan pemakaian hingga produk dimusnahkannya mempunyai dampak positif kepada lingkungan hidup.
Selain ramah lingkungan Kaca film solar gard juga dapat memberi perlindungan pada kulit loh. Para ahli kesehatan juga mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar ultraviolet yang berlebihan bisa mengalami kanker kulit, katarak sampai penurunan kekebalan tubuh.
Solar Gard sendiri memiliki Sun Protector Factor (SPF) =285 yang artinya mampu menjaga kulit kamu selama 48 jam. Solar gard sendiri Tersedia dalam dua varian loh yaitu LX70 dan LX40, hal ini tergantung pada jenis mobilnya, dengan Harga sekitar Rp 2 jutaan.
Dari ketiga kaca film diatas, memiliki kelebihannya tersendiri. jadi untuk memasang kaca film pada mobil di sesuaikan dengan kebutuhan pada mobil itu sendiri.
Sumber :
http://www.tukangkacafilm.com/2016/06/perbandingan-kaca-film-3m-vs-vkool-vs.html
IPS LCD VS AMOLED VS TFT ?
Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, perangkat teknologi komunikasi juga semakin canggih. Smakin canggih perangkat komunikasi, semakin canggih pula layar yang disematkan pada perangkat tersebut. Beberapa jenis layar yang sering kita dengar seperti IPS LCD, AMOLED, dan TFT adalah salah tiga jenis layar dengan teknologi canggih. Disini Cekiwir akan mencoba memaparkan penjelasan dari tiap tiap jenis layar beserta kelebihan dan kekurangannya.
Tujuannya agar masyarakat luas mengetahui jenis layar smartphone yang digunakan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memebeli smartphone
Layar IPS LCD
Layar IPS (In Plane Switching) adalah panel LCD yang mampu mengeluarkan banyak perbedaan warna saat dipandang dengan mata telanjang. Layar jenis ini menghasilkan gambar dengan kualitas sangat baik terutama untuk pengguna yang memiliki hobi fotografi. Layar IPS LCD ini sudah banyak dijumpai di dalam smartphone dengan kelas menengah ke atas. Beberapa jenis smartphone menengah ke bawah juga ada yang menggunakan layar IPS LCD ini.
Selain kelebihan yang sudah disebutkan di atas, layar IPS LCD ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahannya diantaranya layar dengan teknologi IPS LCD ini terkenal dengan konsumsi dayanya yang terbilang tinggi. Selain itu tingkat kecerahan layar juga tidah terlalu tampil maksimal.
Layar AMOLED
Layar AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) merupakan jenis layar yang telah menggunakan teknologi OLED (Organic Light Emitting Diode). OLED adalah sebuah benda berbentuk solid yang mempunyai lapisan film yang sangat tipis dan mengandung partikel organik yang mampu mengeluarkan cahaya saat dialiri aliran listrik. Layar dengan teknologi AMOLED sendiri sudah banyak diterapkan di smartphone keluaran terbaru.
Layar dengan teknologi OLED memiliki memiliki kelebihan pada ketajaman layar yang tinggi dengan konsumsi daya rendah (40%). Dengan teknologi AMOLED, konversi pixel menjadi lebih efisien. Selain ketajamannya yang tinggi, layar AMOLED juga memiliki kelebihan lain seperti tingkat kecerahan dan kejernihan yang tinggi walaupun berada di bawah sinar matahari dan memiliki kemampuan memutar video dengan tingkat kestabilan tinggi.
Teknologi AMOLED juga memiliki kelemahan pada layarnya yaitu harganya yang relatif tinggi karena teknologinya yang terbilang merupakan yang paling terbaru.
Layar TFT
Layar TFT (Thin Film Transistor) adalah jenis layar yang menggunakan teknologi LCD yang mampu menghasilkan resolusi yang cukup baik dan mampu mengeluarkan warna dengan jumlah yang cukup banyak. Ketajaman layar juga layak diacungi jempol dengan kemampuan multitasking yang relatif responsif.
Kelemahannya, layar TFT ini tergolong mahal mengingat perangkat gadget yang sering menggunakan teknologi layar TFT ini masuk di kelas menengah kebawah. Selain itu konsumsi daya gadget yang menggunakan layar TFT termasuk tinggi sehingga kebutuhan baterai juga tergolong boros.
Kesimpulannya, setiap layar yang ada didalam smartphone memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun yang paling baik adalah dengan layar amoled namun dengan harga yang relatif mahal di bandingkan dengan lainnya
Sumber :
http://jokowarino.id/ips-lcd-amoled-dan-tft-lebih-bagus-yang-mana/
PLASMA TV vs LCD TV vs LED TV
Latar Belakang
Era
TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik keluarga
favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan segera berakhir dalam beberapa
waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki
tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat
nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital
seperti Plasma TV, LCD TV, dan teknologi terbaru LED TV.
Selain
itu, berbagai keunggulan yang ditawarkan juga melambungkan popularitas TV layar
datar dari ketiga jenis teknologi tersebut, antara lain: ukuran yang tipis,
ringan, dan dapat digantungkan di tembok. Ukuran layar yang besar juga menjadi
daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanyangan televisi. Tidak ketinggalan
pula fitur hemat energi yang ditawarkan, yang memungkinkan penghematan konsumsi
listrik.
Membeli
Televisi Digital, nampaknya bagi sebagian orang cukup menyulitkan, karena
munculnya berbagai terminologi baru yang membingungkan, dimana seringkali
teknologi yang sama mendapat label yang berbeda di antara produsen yang
berbeda. Salah satu yang paling membingungkan adalah perbedaan antara Plasma
TV, LCD TV, dan LED TV. Tidak terhitung kali penggunaan sebutan “Plasma TV”
diarahkan untuk sebuah LCD TV, mengingat Plasma merupakan salah satu teknologi
pertama untuk layar datar dengan ukuran yang besar (>42”).
Tujuan penulisan ini agar masyarakat luas mengetahui perbedaan kualitas dari TV yang akan di pakai dan dapat menambah wawasan tentang TV.
Tujuan penulisan ini agar masyarakat luas mengetahui perbedaan kualitas dari TV yang akan di pakai dan dapat menambah wawasan tentang TV.
Plasma TV
Plasma
Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV
merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen
untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang
ekonomis.
Istilah
dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun 1936 oleh
seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria [1]. Pada
perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan beberapa jenis
televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil riset mereka. Baru pada
tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer, merilis TV layar datar ukuran
42 inci dengan teknologi Plasma secara komersial [2].
Istilah
PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu
Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma
TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar
kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil
mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan
membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel
tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama,
yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage
yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasiwarna yang ada.
Keunggulan Plasma TV
- Menghasilkan warna hitam yang lebih baik
dari LCD TV
- Sudut pandang lebih lebih lebar
- Refresh Rate dan Response Time yang cepat,
meminimalisir tampilan gambar kabur
Kelemahan Plasma TV
- Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu
yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
- Kualitas gambar akan terus menurun seiring
dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
- Lebih berat dari LCD
- Menggunakan daya listrik yang lebih besar
dibandingkan dengan LCD TV
- Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42
inci.
LCD TV
LCD
TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan
popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang
ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal
untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat.
Namun
demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan
berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV. Seiring
dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di jajaran produk LCD TV, diikuti dengan
ukuran yang besar, harga LCD TV pun juga semakin masuk akal di kantong
konsumennya.
Pada
dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan
melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi
CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut
akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan
cahaya putih dengan intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan
dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB).
Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini
berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut
dengan pixel [3].
Keunggulan LCD TV
- Menghasilkan warna yang lebih realistis
- Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
- Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
- Tidak ada radiasi yang dipancarkan
- Dapat digunakan sebagai monitor computer
- Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih
rendah dibanding Plasma
Kelemahan LCD TV
- Kualitas gambar akan menurun apabila
dilihat pada sudut pandang yang lebar
- Untuk ukuran yang besar, harganya lebih
mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
- Refresh Rate dan Response Time yang jauh
lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang
kabur
LED TV
Beberapa
tahun terakhir, pasar televisi digital diramaikan dengan hadirnya sebuah
teknologi televisi layar datar yang oleh beberapa vendor elekronik terkemuka
disebut dengan LED TV. Vendor yang paling agresif dalam menggelontorkan TV
dengan teknologi baru ini antara lain: Samsung Electronics, LG Electronics,
Toshiba, dan berbagai vendor terkemuka lainnya.
Pada
dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari LCD TV dimana
jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan
pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di
pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau
EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar [5].
Kelebihan LED TV
- Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi
dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
- Memungkinkan produsen untuk memproduksi
televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
- Lebih ramah lingkungan
- Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar
20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
- Berbagai produk LED TV dari vendor
terkenal menawarkan fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner,
dan berbagai fitur terbaru lainnya.
- Harga yang sedikit lebih mahal, untuk
ukuran dan fitur yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 20% lebih mahal
dibanding LCD TV konvensional
Kesimpulan
Secara
umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila dibandingkan
dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta kesempurnaan warna hitam,
, meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan itu tidak terlalu nampak. Hal
ini disebabkan karena kualitas LCD TV yang sudah cukup memadai. Apabila
dibandingkan dengan plasma, kualitas yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan
lebih, mengingat LED TV terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk
mengolah gambar.
Perbedaan
harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan sebagian orang untuk
membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang lebih tipis dan dengan desain
terbaru. Bagi sebagian orang lain yang menempatkan harga di atas berbagai
kriteria pembelian TV, nampaknya LCD TV masih menjadi pilihan utama. Plasma
sendiri, nampaknya sudah tidak terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan
sejak tahun 2007, mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD
TV dan Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan
minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu produsen
yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV untuk ukuran 42
inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan jajaran TV terbarunya
dengan teknologi LCD TV dan LED TV.
Akhirnya,
semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila anggaran yang tersedia
mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup tepat, mengingat LED TV sudah
dipersiapkan untuk teknologi TV digital yang benar-benar akan menggantikan TV
analog pada tahun 2018. Namun apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan
pilihan yang paling pas, mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai,
lebih ringan, serta lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.
Sumber :
http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/8/LED-TV-vs-LCD-TV-vs-Plasma-TV--mana-yang-pantas-dibeli-.html