Archive for 2017
Tugas Softskill - Teknik Perawatan Mesin
1.
FUNGSI DEPARTEMENT MAINTENANCE & REPAIR
Definisi
Apa yang dimaksud dengan maintenance
itu? Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga kondisi suatu barang agar dapat beroperasi sesuai dengan kemampuannya
sampai waktu yang telah ditentukan pada spesifikasinya.
Repair adalah kegiatan mengganti atau
memperbaiki sebagian dari peralatan yang rusak agar dapat beroperasi kembali
sesuai fungsi dan kemampuannya seperti keadaan sebelum rusak.
Ada istilah maintenance corrective pada
suatu proses maintenance and repair yaitu proses mengganti beberapa komponen
yang rusak. Lalu, apa perbedaan maintenance corrective dengan perbaikan? Pada
corrective maintenance, ada alat yang diganti. Namun alat yang
diganti tersebut sebenarnya masih bisa berfungsi hanya saja performanya sudah
mulai menurun. Bedanya dengan repair (perbaikan), alat yang diganti pada
proses repair adalah alat yang sudah tidak dapat berfungsi bahkan menghambat
kinerja suatu alat.
Tahap
Maintenance Dan Repair
1.
Diagnosa : Kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan
2.
Pengukurang/pengujian/troubleshooting
3.
Menentukan kerusakan
4.
Perbaikan/Perawatan
Tujuan
Dari Maintenance Dan Repair
Tujuan utamanya adalah untuk memperpanjang
lifetime suatu alat dan menjaganya agar tetap reliable. Oleh karena itu,
reliabilitas suatu alat menjadi penting. Reliabilitas adalah
kemampuan alat melakukan fungsinya tanpa kegagalan dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Maintenance yang baik adalah maintenance yang singkat
sehingga downtime tidak terlalu lama dan fungsionalitas alat tetap terjaga.
Downtime adalah waktu dimana alat tidak dapat dipergunakan karena perbaikan.
2. JENIS MAINTENANCE
Maintenance
atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:
1.
Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya
operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini
harus dihindari karena akan terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi
yang menyebabkan tidak tercapai Kualitas ataupun Output Produksi.
2.
Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut
juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh
Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan
(inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara
rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a.
Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah
perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi
mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk
mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu
kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian,
mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b.
Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total.
Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan
pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku
mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan
berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan
pada Kondisi Mesin (Condition Based).
3.
Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
Corrective Maintenance adalah Perawatan
yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal
kembali. Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan
produksi yang sedang beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi
tetapi tidak optimal).
Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance
diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive
Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya
dengan rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).
3. ISTILAH
MAINTENANCE
- Maintainability adalah probabilitas pada kegagalan suatu item untuk dikembalikan kepada
kondisi awal operasional.
- Reliability adalah probabilitas suatu item untuk bekerja secara normal untuk
jangka waktu operasional.
- Availability adalah ketersediaan suatu item untuk bekerja secara normal saat
diminta.
- Mission time adalah waktu operasional suatu item.
- Downtime adalah waktu dimana suatu item tidak bekerja.
- Logistic time adalah Sebagian waktu downtime yang digunakan untuk menunggu
spare part
- Failure adalah ketidakmampuan suatu item untuk beroperasi.
- Serviceability adalah Tingkat kemudahan atau kesulitan pada item yang dapat
dikembalikan ke kondisi kerjanya.
- Redundancy adalah keberadaan lebih dari satu alat untuk mencapai satu fungsi
yang ditentukan.
- Failure Mode adalah keadaan abnormal dari
kinerja suatu item yang menjadi pertimbangan pada item tersebut karena
menyebabkan kegagalan.
- Useful life adalah Jarak waktu suatu item
beroperasi dan berproduksi.
- Corrective Maintenance adalah maintenance
yang tidak terjadwal untuk mengembalikan pada peforma semula.
- Continuous
task adalah Sebuah kegiatan yang mlibatkan monitoring
terhadap suatu item.
- Active
repair time adalah periode saat downtime saat
manpower bekerja memperbaiki suatu item.
- Inspection adalah observasi secara kualitatif dari kondisi item.
- Overhaul adalah restorasi dan observasi yang komprehensif untuk
mengembalikan suatu item pada kinerja awal.
4. KEUNTUNGAN ADANYA MAINTENANCE
1.
Mesin dan peralatan produksi yang
ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka
waktu panjang,
2.
Pelaksanaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3.
Dapat menghindarkan diri atau
dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat
dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan,
4.
Peralatan produksi yang digunakan
dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses
harus dilaksanakan dengan baik pula,
5.
Dapat dihindarkannya
kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan,
6.
Apabila mesin dan peralatan
produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan
normal,
7.
Memperpanjang umur pakai dari
peralatan produksi, terutama bagi peralatan yang sulit untuk mendapatkan
komponen pengganti.
8.
Untuk membantu mengurangi pemakaian
dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan
tersebut,
9.
Untuk mencapai tingkat biaya
pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara
efektif dan efisien,
10. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
https://ardianeko.wordpress.com/2012/05/25/jenis-maintenance/